Kamis, 15 Juli 2010

Proposal TA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

EVALUASI SISTEM JARINGAN KOMUNIKASI VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VOIP) PADA INDUSTRI PERHOTELAN
(Patra Semarang Convention Hotel)












Disusun Oleh :
NAMA : Muhamad Agus Nurta
NIM : 4.31.06.0.16








KONSENTRASI HOTEL ENGINEERING
PRODI PERAWATAN GEDUNG BERTINGKAT
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN 2010
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Tugas Akhir : Evaluasi Sistem Jaringan Komunikasi Voice Over Internet Protokol (VOIP) Pada Industri Perhotelan (Patra Semarang Convention Hotel)
Nama / NIM : Muhamad Agus Nurta/ 4.31.06.0.16
Progam Studi : Perawatan Gedung
Konsentrasi : Hotel Engineering



Semarang, Mei 2010
Menyetujui,
Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu








Mengetahui,
Kaprodi Perawatan Gedung












BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Penggunaan Sistem jaringan komunikasi di Patra Semarang Convention Hotel menggunakan sistem komunikasi berbasis internet, lain halnya dengan sistem komunikasi konvensional. Sistem jaringan komunikasi ini menggunakan sistem VOIP (Voice Over Internet Protocol), dimana Pada jaringan suara konvesional pesawat telepon langsung terhubung dengan PABX (Privat Automated Branch exchange) atau jika milik TELKOM terhubung langsung dengan STO (Sentral telepon Otomat) terdekat. Dalam STO ini ada daftar nomor-nomor telepon yang disusun secara bertingkat sesuai dengan daerah cakupannya.
Dengan dukungan perangkat lunak khusus, kedua pemakai jaringan komunikasi bisa saling terhubung dalam koneksi VOIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama untuk dalam VOIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua pihak hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja, yang biasanya akan lebih murah daripada biaya pulsa telepon sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) atau internasional (SLI). Pada perkembangannya, jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telepon yang telah ada. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kamar hotel adalah memungkinkan.
Berkomunikasi menggunakan VoIP tidak dikenai biaya telepon biasa, termasuk biaya SLJJ untuk komunikasi antar pengguna VoIP yang tersebar diseluruh bagian gedung Patra Semarang Convention Hotel. Layanan VoIP dapat meningkatkan keterhubungan antara tamu dengan tamu, antara staf hotel dengan tamu, antara office-office di hotel dan komunikasi keluar; dengan komunikasi yang lebih intensif, mudah dan murah. VoIP sebagai bentuk layanan IP Telephony adalah legal secara hukum untuk diselenggarakan oleh siapapun di Indonesia
Berdasarkan uraian-uraian di atas maka penulis bermaksud untuk menuangkannya dalam evaluasi penelitian Tugas Akhir dengan judul “Evaluasi Sistem Jaringan Komunikasi Voice Over Internet Protokol (VOIP) Pada Industri Perhotelan” (Patra Semarang Convention Hotel).
1.2. Identifikasi Masalah
Dari Uraian-uraian di atas penulis ingin mengemukakan suatu proses identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengaruh sistem jaringan komunikasi berbasis internet terhadap pelayanan pada industri perhotelan ?
2. Bagaimana aplikasi VOIP dapat menjamin keamanan sistem Komunikasai berbasis internet pada industri perhotelan ?
3. Bagaimana Melakukan pemrograman aplikasi internet pada industri perhotelan ?

1.3. Pembatasan Masalah
Agar terjadi kesinambungan antara judul dan pembahasan yang akan dilaksanakan penulis, dan tidak terjadi salah penafsiran dan meluasnya pembahasan yang mungkin akan menimbulkan masalah baru yang tidak sesuai, penulis perlu membatasi permasalahan yang ada sebagai berikut :
1. Evaluasi tentang cara pemrograman aplikasi komunikasi internet VOIP.
2. Evaluasi terhadap pengoperasian sistem jaringan komunukasi VOIP di Patra Semarang Convention Hotel.

1.4. Tujuan Penelitian
Dari uraian-uraian diatas, maka timbul tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang cara pemrograman aplikasi komunikasi iternet VOIP.
2. Menganalisa proses kerja sistem VOIP sebagai sistem jaringan komunikasi digedung bertingkat.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Pustaka
Penggunaan aplikasi VOIP membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan handal dalam pengoperasiannya.(Syarifuddin, 2008. Dasar Teknik Jaringan Komunikasi). Jaringan komunikasi bersifat periodik dengan kemampuan tak terbatas, diperlukan koneksitifitas dan instalasi yang menjamin ketersedian terhadap pengiriman data paket. (Fachrurozi, Msc. 2000, Rangkaian dan Jarinagn Komunikasi).
Prinsip perancangan rangkaian komunikasi dan pendektesian kebocoran komunikasi (Bambang Erawan, Drs. 1987, Elektronika Dasar). Perancangan aplikasi jaringan komunikasi VOIP dapat didefinisikan sebagai proses antisipasi kebocoran yang terjadi pada jaringan komunikasi, untuk mengetahui tentang ketersedian jaringan yang stabil. (Gatmyr, S. 2002, Manual on Communication System). formula yang bisa dipergunakan untuk merancang sebuah instalasi jaringan komunikasi VOIP, yaitu :
a. Memperhitungkan kapasitas beban (penggunaan telepon) dan semua komponen pada jaringan komunikasi berbasis internet.
b. Melakukan pendataan terhadap kemampuan system jaringan komunikasi VOIP terhadap jaringan konvensional.
c. Menganalisa kedua data yang ada diatas dalam sebuah dugaan (Hipotesa).

Perencanan system jaringan komunikasi adalah yang utama, karena penulis menginginkan sebuah system komunikasi yang dapat melakukan suatu proses komunikasi dalam suatu data paket. Agar tercipta ketelitian yang tinggi, nilai yang konstan untuk selang waktu tertentu, harga yang variasi dalam rangkuman tertentu, perbandingan yang tetap antara dua variable, dan menyusun suatu besaran fungsi dari besaran lain (Pakpahan, S. 1987 : Teori dan Penerapan Kontrol Otomatik) .
Dalam proses pembuatan laporan nanti. Penulis mungkin memiliki keterbatasan pemaham kosakata dalam penyusunan kalimat-kalimat, dimana dalam penulisan laporan ini menggunakan bahasa Indonesia. Untuk itu agar terjadi kesinambunagan dan pemahaman yang mendasar terhadap suatu kontek, maka penulis menggunakan kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai bahan acuan (Dinas Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indnesia).

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Sistem Jaringan Komunikasi Voice Over Internet Protokol
Sebelum kita bicarakan tentang bagaimana cara membangun jaringan komunikasi, sebaiknya mengetahui definisi awalnya. Jarkom itu sendiri merupakan sekelompok telepon analog yang saling dihubungkan, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi tertentu. Jaringan komunikasi tidak hanya dapat menghubungkan jarak local namun juga dapat menghungkan jarak negara.
Jaringan VOIP memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih efisien antar pemakai (mail dan teleconference) Sedangkan pada Aplikasi home user, memungkinkan komunikasi antar pengguna lebih efisien (chat), interaktif entertainment lebih multimedia (games, video). Teknologi VOIP lahir dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi komputer dan komunikasi. Ini tecermin dari semakin cepatnya sistem komunikasi digital dan kecepatan komunikasi yang nyaman. Munculnyz internet berdampak pada perkembangan media komunikasi untuk data dan suara (voice), sehingga menimbulkan suatu komunikasi berbasis internet (VOIP).

a. Pengubahan Suara Menjadi Data.
Untuk melewatkan voice (suara) dalam jaringan Internet (IP), diperlukan sebuah gateway, gateway inilah yang dapat mengubah format sinyal suara (analog) ke IP network, begitu juga sebaliknya. Perubahan tersebut dibagi menjadi tiga macam :
1. Voice Over Internet.
2. Voice Over Managed IP Network.
3. Voice Over Intranet.

a. Voice Over Internet.
Suara diubah menjadi data dan dikirim lewat jaringan Internet. Percakapan bisa lewat komputer yang memiliki fasilitas multimedia (memiliki mikropon dan loud speaker) begitu juga halnya dengan lawan bicara.


b. Voice Over Managed IP Network
Merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan menggunakan melalui jaringan internet, sehingga komunikasi jarak jauh (SLJJ atau SLI) dapat dilakukan dengan biaya lokal. Dan dapat melakukan komunikasi tanpa delay atau (tunda) serta memiliki kualitas suara layaknya komunikasi dengan telepon biasa, tanpa menambahan peralatan lain.
c. Voice Over Intranet
Komunikasi jenis ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan maupu hotel yang memiliki banyak cabang dan memiliki sistem telepon PABX (Private Authomatic Branch Exchangce) atau meiliki sentral telepon kecil yang dipasang hotel pada bangunan untuk kepentingan komunikasi didalam gedung tersebutkomunikasi ini (PABX) disambungkan ke gerbang gateway melalui saluran/kanal yang ada diseberang yang diteruskan kemudian diteruskan ke jaringan lokal lainnya. Pemakaiannya relatif murah karena menghemat penggunan bandwitch untuk melaksanakan komunikasi.
VoIP – Voice over Internet Protocol adalah teknologi yang mampu menyediakan komunikasi suara real-time dengan berbasiskan Internet Protocol. VoIP ini dapat memanfaatkan infrastruktur internet yang sudah ada untuk berkomunikasi seperti layaknya menggunakan telepon biasa dan tidak dikenakan biaya telepon biasa untuk berkomunikasi dengan pengguna VoIP lainnya dimana saja dan kapan saja VoIP adalah transfer suara/voice melewati paket IP pada jaringan, seperti gambar :


Gambar : Topologi VOIP

VoIP dapat ditempatkan pada berbagai topologi jaringan, untuk merancang sebuah topologi yang tepat pada jaringan VoIP terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: lokasi, jarak, dan biaya. Semua kemungkinan yang akan terjadi haruslah difikirkan oleh admin jaringan tersebut untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Dalam perancangan jaringan VoIP sederhana, penulis menggunakan topologi star dengan menggunakan empat buah komputer, dimana dua unit komputer difungsikan sebagai server softswitch menggunakan asterisk dan dua unit unit komputer lainnya sebagai client.

A. Aplikasi VoIP meliputi:
1. Untuk server softwarenya adalah Asterisk@home 2.8
2. Untuk client softwarenya antara lain X-Lite, SJPhone, Softphone, Eyebeam, IPPhone, ATA (Analog Telephone Adapter), ITG (Internet Telephone Gateway). Penggunaan Voip sangatlah fleksibel, dapat menggunakan softphone atau hardphone sebagai interface, pada media softphone-nya juga terdapat beberapa macam. Disini penulis menggunakan X-Lite untuk protokol SIP dan Idefisk untuk protokol IAX2, yang dapat diperoleh bebas melalui situs voiprakyat (http://www.voiprakyat.or.id). Disini penulismenggunakan X-Lite versi 3.0 dan Idefisk versi 2.17.
3. Protocol menggunakan SIP (Session Initiation Protocol).

B. Agar system VOIP dapat berjalan dengan semestinya, maka pihak Patra Semarang Convention Hotel menyediakan Perangkat VoIP , antara lain:
1. Ethernet Phone (IP Phone).
2. Regular Phone dengan ATA (Analog Telephone Adapter).
3. Internet Telephony Gateway (Yang mengadopsi standar SIP).
4. Headset yang berkualitas bagus. Perangkat lain yang tidak kalah penting adalah headset yang dilengkapi dengan mikrofon dan speaker. Speaker merupakan komponen elektronika yang menerima sinyal masukan dan memberikan respon keluaran berupa frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput.
5. Soundcard yang memadai.
Kartu Suara (Sound Card) adalah suatu perangkat keras komputer yang digunakan untuk mengeluarkan suara dan merekam suara. Pada awalnya, Sound Card hanyalah sebagai pelengkap dari komputer. Namun sekarang, sound card adalah perangkat wajib di setiap computer..
VoIP pada dasarnya beroperasi menggunakan jaringan computer berbasis internet dengan menggunakan protokol TCP/IP, tetapi bukanlah hal yang wajib dipenuhi dalam jaringan intranet. Oleh karena itu, VoIP dapat dioperasikan menggunakan jaringan internet publik maupun pada jaringan internal di LAN. Selain keberadaan jaringan komputer berbasis internet yang menggunakan protokol TCP/IP, sebuah infrastruktur VoIP yang sederhana tidak membutuhkan peralatan tambahan. Peralatan tambahan. Peralatan yang diperlukan hanya berupa:
a. Komputer yang terhubung ke jaringan TCP/IP atau internet yang dilengkapi dengan kartu suara (sound card) atau bisa pula menggunakan PDA yang terhubung ke Wi-Fi hotspot.
b. Headset yang dilengkapi dengan mikrofon dan speaker.
c. Software client VoIP berbasis SIP atau IAX yang disebut dengansoftphone yang dapat diperoleh dari beberapa situs, misalnya situs (http://www.voiprakyat.or.id), seperti Cubix, Idefisk, Sjphone, X-lite yang berbasis SIP atau Iaxlite dan Idefisk yang berbasis IAX.

2.2.1. Pemrograman Aplikasi Internet VOIP Sebagai Jaringan Komunikasi
Untuk membuat program berbasis internet penulis harus memahami berbagai konsep dasar internet. Konsep-konsep dasar yang akan dipakai adalah sebagai berikut :
1. Jaringan Komunikasi
Jaringan komunikasi merupakan sekumpulan analog phone pada masing-masing kamar hotel yang dihubungkan melalui media fisik (kabel) yang berfungsi sebagai media tranfer data. Karena komunikasi yang dilakukan merupakan petukaran data, maka komunikasi ini dinamakan pula sebagai jaringan komunikasi data. Analog phone yang ada pada setiap kamar dapat dirangkai kembali dengan komputer, voicemail system, auto attendant (Interactive voice response-IVR), conference bridging dan music on hold.
2. Protokol TCP/IP
Proses pertukaran data yang terjadi diatur oleh protocol TCP/IP. transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) merupakan sebuah protokol yang digunakan pada jaringan internet. Protokol ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu: TCP dan IP. Ilustrasi pemrosesan data untuk dikirimkan dengan menggunakan protokol TCP/IP diberikan pada gambar di bawah ini :








Gambar : Lapisan Protokol TCP/IP

3. Protokol IP
Protokol IP (internet protocol) berfungsi untuk menambahkan data berupa alamat IP computer asal dan alamat IP computer tujuan ke paket-paket data yang diterima nya dari lapisan TCP/UDP. Setelah itu paket-paket data tadi siap untuk dikirimkan. Internet Protocol adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang.
Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data actual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protocol pada lapisan yang lebih tinggi, yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).
Internet Protocol adalah protokol lapisan jaringan yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar kamar di jaringan komunikasi berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4), tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang.
Protocol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi akan diserahkan kepada protocol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).

4. Application Layer
Fungsi Utama lapisan ini adalah pemindahan file. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan suatu sistem pengendalian untuk mengatasi adanya ketidakcocokan sistem file yang berbeda-beda. Protokol ini berhubungan dengan aplikasi. Salah satu contoh aplikasi yang telah dikenal misalnya Hypertext Transfer Protocol (HTTP) untuk web.

5. Transmission Control Protocol (TCP)
Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirim dan menerima segment-segment informasi dengan panjang data bervariasi pada suatu datagram internet. TCP menjamin reliabilitas hubungan komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang rusak, hilang atau kesalahan pengiriman. Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap oktet yang dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal ACK (acknoledgment). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval pada waktu tertentu, maka data akan dikirimkan kembali dalam hubungan VoIP, TCP digunakan pada saat signaling.
TCP digunakan untuk menjamin setup suatu call pada sesi signaling. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara pada VoIP karena pada suatu komunikasi data VoIP penanganan data yang mengalami keterlambatan lebih penting daripada penanganan paket yang hilang.

6. Instalasi X-Lite
Tahap pertama adalah proses instalasi X-Lite pada windows, proses ini tidak memakan waktu lama dan cukup mudah karena menggunakan Graphics Users Interface (GUI) dan umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas wizard sebagai panduan. Klik 2 kali icon software X-lite, maka akan muncul jendela awal penginstalan X-lite seperti pada gambar 3.7, klik “next” untuk menuju tahap selanjutnya.

Gambar 3.7 Jendela Setup Wizard X-Lite

Kemudian akan tampil jendela License Agreement yang berisi tentang kesepakatan mengenai pemakaian software X-Lite. Memilih “I accept the agreement” kemudian klik “next” untuk menuju tahap selanjutnya.

Gambar 3.8 Jendela Pernyataan Lisensi X-Lite


Gambar 3.9 Jendela Lokasi Penempatan X-Lite

Pada gambar 3.9 adalah tampilan jendela pemilihan tujuan tempat penyimpanan aplikasi X-Lite, klik “next” untuk default-nya atau dapat memilih sendiri tujuan tempat penyimpanan dengan memilih “browse”.


Gambar 3.10 Jendela Additional Task X-Lite

Pada gambar 3.10 adalah tampilan jendela pemilihan custom untuk penempatan aplikasi X-Lite baik pada desktop, quick launch, dan pemanggilan automatis X-Lite pada saat windows dimulai. Memilih sesuai dengan keinginan, kemudian klik “next”.

Gambar 3.11 Jendela Completing Setup X-Lite
Sampailah pada tahap akhir instalasi X-Lite, pada gambar 3.11
berisi keterangan bahwa proses instalasi X-Lite telah selesai, jika ingin
langsung menjalankan aplikasi X-Lite pilih “Launch X-Lite” kemudian
klik “next”.


Gambar 3.12 Tampilan X-Lite dengan Klik Kanan
Langkah selanjutnya melakukan proses registrasi softphone pada
komputer client. Di sini penulis menggunakan X-Lite untuk protokol SIP
dan Idefisk untuk protokol IAX2 sebagai langkah pengamanan apabila
protokol SIP mengalami masalah dapat diambil alih oleh protokol IAX2.
Proses menjalankan server asterisk pada Linux, penulis
menggunakan tools remote SSH sehingga dapat dijalankan dari windows.
Sampai tahap ini, asterisk sudah dapat dijalankan dan softphone pada
komputer client sudah dapat saling berkomunikasi baik itu antar protokol
SIP, antar IAX2, maupun antara SIP dengan protokol IAX2.

Gambar 3.23 Flowchart Proses Call

6. Komponen Dasar IP PBX

Gambar 4 : Komponen Dasar IP PBX

Komponen dasar IP PBX seperti gambar 3.4 di atas terdiri dari
1. data account yang tersusun atas extension yang merupakan data account yang akan digunakan oleh extension agar terhubung dengan IP PBX ini.
2. Extension di sini adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan user dari IP PBX ini. Komponen yang lainnya adalah trunk yang merupakan data account yang akan digunakan IP PBX untuk menghubungi trunk.
3. Trunk adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan server lain atau IP PBX lain yang akan dihubungi oleh IP PBX ini.
4. Dial Plan merupakan aturan dial yang akan dimanfaatkan oleh extension untuk menghubungi sesama extension atau trunk dan sebaliknya.

7. Session Initiation Protocol (SIP)
Merupakan salah satu protokol yang dapat digunakan pada softswitch asterisk. Yang dapat berfungsi sebagai call initiation, yaitu membangun sebuah sesi komunikasi, negosiasi media transfer protocol, mengundang user agent lain untuk bergabung di dalam sesi komunikasi. Call modification yang dapat memodifikasi sesi komunikasi, call termination atau menutup sesi komunikasi, presence yang dapat mengumumkan status user pada user lain, online atau offline, away atau busy. SIP merupakan signalling protocol dan bukanlah media transfer protocol, sehingga SIP tidak membawa paket data voice atau video. Dalam implementasi VoIP berbasis protokol SIP, Real Time Protocol (RTP) digunakan sebagai media transfer protocol. SIP menggunakan protocol UDP port 5060, sedangkan RTP menggunakan protocol UDP pada port dinamis (port antara 8000-20000).

7.1. Alasan mengapa dipilihnya Session Initiation Protocol (SIP)
a. Mudah diimplementasikan.
b. Membangun jaringan VoIP berbasiskan komponen-komponen SIP relative lebih mudah.
c. Software mudah diperoleh dan status produksinya setara dengan komersil.
d. Terbukti bekerja cukup baik untuk beberapa VoIP Service Provider Software berlisensi opensource.
e. Mudah untuk mengimplementasikan fitur-fitur baru dan digabungkan dengan layanan lainnya seperti Free Mail.
f. Mampu bekerja untuk user agent yang berada dibelakang NAT atau common firewall dengan relatif mudah.
g. Kualitas suara dan sebagian besar penggunaan bandwidth diserahkan pada peer to peer.

7.2. Komponen SIP
a. Proxy Server
Merupakan komponen penengah antar user agent, bertindak sebagai server dan client yang menerima request message dari user agent dan menyampaikan pada user agent lainnya. Request dapat dilayani sendiri atau disampaikan (forward) pada proxy server lain, selain itu proxy server dapat menerjemahkan dan atau menulis ulang request message sebelum menyampaikan pada user agent tujuan atau proxy lain dan mampu menyimpan seluruh state sesi komunikasi antara UAC dan UAS.

b. Redirect Server Redirect Server
Merupakan komponen yang menerima request message dari user agent, memetakan alamat SIP user agent atau proxy server tujuan kemudian menyampaikan hasil pemetaan kembali pada user agent pengirim (UAC). Akan tetapi tidak dapat menyimpan state sesi komunikasi antara UAC dan UAS setelah pemetaan disampaikan pada UAC, dan tidak dapat memulai inisiasi request message serta tidak dapat menerima dan menutup sesi komunikasi.

Penggunaan Bandwidth dan Delay
3.6.1 Bandwidth
Lebar Pita (bandwidth) dalam teknologi komunikasi adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu. Sebagai contoh, line telepon memiliki bandwidth 3000Hz, yang merupakan rentang antara frekuensi tertinggi (3300Hz) dan frekuensi terendah (300Hz) yang dapat dilewati oleh line telepon ini. Pada jaringan komputer, bandwidth mengacu pada kecepatan transfer data, umumnya dalam satuan Kbps (Kilobit per second).
Dengan kata lain bandwidth merupakan kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data antar computer 49 pada jaringan IP atau internet. Dalam perancangan VoIP, bandwidth merupakan suatu yang harus diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat digunakan menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam suatu jaringan. Perhitungan ini juga sangat diperlukan dalam efisiensi jaringan dan biaya serta sebagai acuan pemenuhan kebutuhan untuk pengembangan di masa mendatang.
Packet loss (kehilangan paket data pada proses transmisi) dan desequencing merupakan masalah yang berhubungan dengan kebutuhan bandwidth, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data pada jaringan, metode antrian yang efisien, pengaturan pada router, dan penggunaan kontrol terhadap kongesti (kelebihan beban data) pada jaringan. Packet loss terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang dilewati dan menyebabkan terjadinya overlow buffer pada router.
3.6.2 Delay
Dalam perancangan jaringan VoIP, delay merupakan suatu permasalahan yang harus diperhitungkan karena kualitas suara bagus tidaknya tergantung dari waktu delay. Delay didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke tujuan (penerima), sedangkan bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data antar computer pada jaringan IP atau internet. Besarnya delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi suara adalah 150 ms, sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang masih dapat diterima pengguna adalah 250 ms. Delay end-to-end adalah jumlah delay konversi suara analog-digital, delay waktu paketisasi atau bisa disebut delay panjang paket dan delay jaringan pada saat t (waktu). Beberapa delay yang dapat mengganggu kualitas suara dalam perancangan jaringan VoIP dapat dikelompokkan menjadi:
a. Propogation delay
delay yang terjadi akibat transmisi melalui jarak antar pengirim dan penerima).


b. Serialization delay
delay pada saat proses peletakkan bit ke dalam circuit).

c. Processing delay
delay yang terjadi saat proses coding, compression, decompression dan decoding).
d. Dacketization delay
delay yang terjadi saat proses paketisasi digital voice sample).
e. Queuing delay
delay akibat waktu tunggu paket sampai dilayani).
f. Jitter buffer
(delay akibat buffer untuk mengatasi jitter).

Untuk berkomunikasi dengan menggunakan teknologi VoIP yang harus real time adalah jitter, echo dan loss packet.
1. Jitter merupakan variasi delay yang terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket di penerima. Untuk mengatasi jitter maka paket data yang datang dikumpulkan dulu dalam jitter buffer selama waktu yang telah ditentukan sampai paket dapat diterima pada sisi penerima dengan urutan yang benar.
2. Echo disebabkan perbedaan impedansi dari jaringan yang menggunakan four-wire dengan two-wire. Efek echo adalah suatu efek yang dialami mendengar suara sendiri ketika sedang melakukan percakapan. Mendengar suara sendiri pada waktu lebih dari 25 ms dapat menyebabkan terhentinya pembicaraan.
3. Loss packet (kehilangan paket) ketika terjadi peak load dan congestion (kemacetan transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus dilayani) dalam batas waktu tertentu, maka frame (gabungan data payload dan header yang ditransmisikan) suara akan dibuang sebagaimana perlakuan terhadap frame data lainnya pada jaringan berbasis IP. Salah satu alternatif solusi permasalahan di atas adalah membangun link antar node pada jaringan VoIP dengan spesifikasi dan dimensi dengan QoS yang baik dan dapat mengantisipasi perubahan lonjakan traffic hingga pada suatu batas tertentu.

4. Pengkodean Suara Di Jaringan VoIP Coder Decoder)
Codec bisa diartikan sebagai alat dengan seperangkat aturan yang mengatur bagaimana sinyal suara analog diubah menjadi data digital. Alat yang dimaksudkan dapat diimplementasikan dalam bentuk hardware maupun software, dan aturan-aturan itu dapat berupa seperti, seberapa besar sinyal-sinyal suara analog itu di-buffer dalam sebuah frame, seberapa lama di-buffer, kemudian diproses dengan perhitungan matematis.
Codec mempengaruhi kebutuhan bandwidth untuk VoIP, semakin kecil bit rate sinyal digital yang dihasilkan codec, maka semakin baik codec tersebut. Namun perhitungan matematis yang dilakukannya menjadi semakin rumit dan ini mempengaruhi kualitas suara setelah di-decode. Kualitas suara biasanya dihitung dengan metode Most Opinion Score (MOS). Metode ini memberi nilai rat-rata kualitas suara antara 1 sampai 5 dimana 1 artinya buruk dan 5 artinya baik.
Codec meng-converter isyarat analog menjadi digital untuk pemancaran melalui rangkaian data. Berikut adalah beberapa codec yang tersedia, antara lain:
h. DoD CELP-4.8 Kbps
i. GIPS-13.3 Kbps and up
j. GSM-13 Kbps (full rate), 20 ms frame size
k. iLBC-15 Kbps, 20 ms frame size; 13.3 Kbps, 30 ms frame size
l. ITU G.711-64 Kbps, sample-based (alaw/ulaw)
m. ITU G.722-48/56/64 Kbps
n. ITU G.723.1-5.3/6.3 Kbps, 30 ms frame size
o. ITU G.726-16/24/32/40 Kbps
p. ITU G.728-16 Kbps
q. ITU G.729-8 Kbps, 10 ms frame size
r. LPC10-2.5 Kbps
s. Speex-2.15 to 44.2 Kbps



Membuat Extension Pada Server Asterisk
Download Asterisk
Untuk dapat men-download asterisk, bisa langsung melalui situs asterisk (http://www.asterisk.org) dan gunakan perintah wget untuk mendownload asterisk di linux. root@sntux:~# wget http://downloads.digium.com/pub/asterisk/releases/ asterisk-1.4.21.2.tar.gz Disini penulis menggunakan asterisk versi 1.4.21.2 karena beranggapan bahwa versi 1.4x sudah mulai stabil walaupun masih terdapat bug akan tetapi memiliki feature yang lebih banyak dari versi 1.2x.
Instalasi Asterisk
Untuk instalasi asterisk, penulis biasanya meng-copy software asterisk yang telah selesai ter-download pada folder /usr/local/src. root@sntux:~# cp asterisk-1.4.21.2.tar.gz /usr/local/src root@sntux:~# ls -alh /usr/local/src -rwxr--r-- 1 root root 11M 2008-10-26 15:39 asterisk-1.4.21.2.tar.gz* Setelah di-copy software asterisk, lalu masuk ke dalam folder /usr/local/src, kemudian instal asterisk menggunakan dengan perintah linux.
root@sntux:~# cd /usr/local/src/
root@sntux:/usr/local/src# tar –zxvf asterisk-1.4.21.2.tar.gz
root@sntux:/usr/local/src# cd asterisk-1.4.21.2
root@sntux:/usr/local/src/asterisk-1.4.21.2# ./configure
root@sntux:/usr/local/src/asterisk-1.4.21.2# make
root@sntux:/usr/local/src/asterisk-1.4.21.2# make install
root@sntux:/usr/local/src/asterisk-1.4.21.2# make samples

Selesai sudah proses instalasi asterisk. Tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengkonfigurasi agar sesuai dengan apa yang kita inginkan. Konfigurasi Asterisk dengan tujuan untuk meng-authentikasi user, mengkonfigurasi dial-plan tidak banyak yang harus dilakukan. Seluruh proses konfigurasi utama merupakan proses editing file-file yang terdapat di folder /etc/asterisk. Selanjutnya untuk konfigurasi asterisk, file yang perlu ditambahkan antara lain:
a. Sip.conf
untuk authentikasi user dengan nomor telepon dan password menggunakan protokol SIP
b. Iax.conf
untuk authentikasi user dengan nomor telepon dan password menggunakan protokol IAX2.
c. Extension.conf untuk mengatur dialplan

d. Rtp.conf : untuk mengatur port rtp secara manual
Asterisk adalah server VoIP (Voice Over Internet Protocol) yang dapat digunakan untuk komunikasi audio dan video. Server yang digunakan oleh penulis ini dibangun dengan source code Linux Redhat, sehingga kalau user sudah menguasai Sistem Operasi Linux Redhat, maka cara menjalankan dan konfigurasinya sangat mudah. Master aserisk dapat didownload dari www.matekur.cjb.net. Cara membuat extensions pada server Asterisk adalah sebagai berikut:
1. Ketik lewat brouser //118.98.215.3 ¿
2. Ketik user dan password, defaultnya user: maint, password: password.
3. klik OK. Maka akan keluar menu seperti gambar 3.
4. Klik setup untuk mengawali pembuatan extensions Klik extensions.


Gambar 3 : Menu Setup Server Asterisk

5. Klik SIP, maka akan muncul menu seperti gambar 4

Ada tiga form yang harus diisi yaitu Extensions Number, Display Name dan secret. Misalnya kita membuat extensions:
Extension Number : 0008
Display Name : siti (huruf kecil agar mudah dihafal)
Secret : 0008 (dibuat sama dengan extension number agar mudah dihafal)
6. Kemudian klik submit


Gambar 4 Form Isian SIP
8. Setelah diklik submit akan muncul garis tebal warna merah, seperti gambar 3.
Warna merah ini harus diklik supaya pendaftaran SIP diakui oleh sistem.
5

Gambar 3 Warna Merah Finishing
9. Maka pada daftar extensions sudah muncul extensions baru bernama ”siti”,
seperti gambar 5


Gambar 5 Extensions Siti Nomor 0008
Setelah ekstensi ”siti” berhasil dibuat, maka langkah selanjutnya adalah
setting X-Lite
D. Setting X-Lite
Cara setting X-Lite sebagai berikut:
1. Jalankan X-Lite, kemudian klik kanan pada layar monitor, seprti gambar 6

Gambar 6 Layar X-Lite
2. Akan muncul menu SIP dan isilah sesuai dengan nama dan nomor ekstensi
yang sudah dibuat di server Asterisk, seperti gambar 7


Gambar 7 Menu SIP X-Lite
3. Klik menu Voicmail dan isilah form number of dial dan number for sending
dengan nomor ekstensi yang telah dibuat, seperti gambar 8
7

Gambar 8 Menu Voicmail
5. Kalau sudah jalan menu voicmail akan berubah seperti gambar 9


Ganbar 9 Verifikasi Voicmail
8
5. Klik OK, maka pada layar X-Lite akan muncul tulisan Ready, Your username
is: 0008. Berarti Anda telah berhasil setting X-Lite dengan data yang benar,
seperti gambar 10

Gambar 10 X-Lite Berhasil

2.2.2Aplikasi dan Keamanan VOIP
Salah satu aplikasi VoIP yang tersedia adalah Skype. Skype adalah software aplikasi komunikasi suara berbasis IP melalui internet antara sesama pengguna Skype. Pada saat menggunakan Skype maka pengguna Skype yang sedang online akan mencari pengguna Skype lainnya lalu mulai membangun jaringan untuk menemukan pengguna-pengguna lainnya. Skype memiliki berbagai macam feature yang dapat memudahkan penggunanya. Skype juga dilengkapi dengan SkypeOut dan SkypeIn yang memungkinkan pengguna Skype untuk berhubungan dengan pengguna telepon konvensional dan telepon genggam.
Skype menggunakan protokol HTTP untuk berkomunikasi dengan Skype server untuk otentikasi username/password dan registrasi dengan Skype directory server. Versi modifikasi dari protokol HTTP digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama Skype client. Keuntungan yang dimiliki aplikasi ini adalah tersedianya layanan keamanan dalam pentransmisian data yang berupa suara. Layanan keamanan yang diberikan adalah sebagai berikut :
Skype menggunakan AES (Advanced Encryption Standard) 256-bit untuk proses enkripsi dengan total probabilitas percobaan kunci (brute-force attack) sebanyak 1,1 x E-77 kali, sedangkan untuk proses pertukaran kunci (key exchange) simetriknya menggunakan RSA 1024-bit. Public key pengguna akan disertifikasi oleh Skype server pada saat login dengan menggunakan sertifikat RSA 1536 atau 2048-bit. Skype secara otomatis akan mengenkripsi semua data sebelum ditransmisikan melalui internet.
Setiap pengguna Skype memiliki sebuah username dan sebuah password. Dan setiap username memiliki sebuah alamat e-mail yang teregistrasi. Untuk masuk ke sistem Skype , pengguna harus menyertakan pasangan username dan passwordnya. Jika pengguna lupa password tersebut maka Skype akan mengubahnya dan mengirimkan password yang baru ke alamat e-mail pengguna yang sudah teregistrasi. Pendekatan ini dikenal dengan E-mail Based Identification and Authentication. Dikarenakan Skype merupakan sistem komunikasi suara maka setiap penggunanya dapat secara langsung mengidentifikasi lawan bicaranya melalui suaranya.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode observasi dan evaluasi. Pola observasi dan evaluasi yang dipakai adalah ”the one short case study”, yaitu suatu kelompok diperlakukan tertentu kemudian dilakukan pengamatan dan evaluasi terhadap variable tergantung. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan jaringan komunikasi, untuk mengadakan evaluasi terhadap jaringan yang ada. Antara lain dilakukan pengamatan mengenai pengaruh terhadap pelayanan tamu, kebocoran komunikasi, lamanya waktu berkomunikasi, kapasitas komunikasi serta mengadakan evaluasi terhadap jaringan komunikasi yang ada.

B. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh penulis sebagai perencanaan kegiatan observasi dan evaluasi yang dilakukan selama penelitian. Dalam penelitian ini langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Mengadakan observasi terhadap jaringan yang ada.
2. Menguji efektifitas sarana jaringan yang ada.
3. Analisa dan pembahasan, dengan melakukan pembahasan terhadap data dari hasil pengamatan untuk menemukan kesesuaian antara teori dengan praktek. Maka dapat ditentukan keandalan dari jaringan komunikasi yang telah ada.

C. Metode Penetuan Objek Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah jaringan komunikasi yang menggunakan basis internet (VOIP) yang digunakan untuk melaksanakan system komunikasi pada gedung hotel agar dapat memberikan pelayanan maksimal terhadap para tamu hotel, dalam memanfaatkan jaringan komunikasi berbasis internet (VOIP).
2. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan dua variable yaitu :
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam studi evaluasi ini adalah perubahan beban dan jenis komunikasi yang dilakukan oleh para tamu. Serta melakukan pengujian terhadap jaringan konvensional dan jaringan komunikasi berbasis internet (VOIP) pada patra semarang convention hotel.
b. Variabel Tergantung
Variabel tegantung dalam penelitian ini adalah sensivitivitas dan limit batas dari jaringan komunikasi berbasis internet :
1. Waktu berkomunikasi.
2. Jenis dan kapasitas dari komunikasi terhadap jaringan komunikasi.

D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Patra Semarang Covention Hotel pada bulan mei sampai juni tahun 2010. pengambilan data dilakukan dengan bimbingan chief engineering yang bersangkutan.



























Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi. Berikut ini merupakan tahapan jalannya penelitian dari awal penelitian hingga selesainya penelitian di gambarkan dengan diagram alir sebagai berikut :
























Gambar diagram alir penelitian





BAB IV
PENUTUP

Dari uraian-uraian diatas, ternyata kebutuhan akan adanya suatu jaringan komunikasi yang dapat memiliki kecepatan dan dapat memenuhi semua kebutuhan dalam pelayanan sangatlah besar. Maka diperlukanlah suatu aplikasi jaringan komunikasi berbasis internet. Pengoperasian aplikasi berbasis internet ini memiliki berbagai macam keuntungan, dari biaya yang relatif murah sampai kapasitas yang relatif lebih besar. Serta dapat menggunakan infrastruktur yang lama tanpa adanya perombakkan yang sangat berarti.
Megingat perkembangan akan industri perhotelan di Indonesia dewasa ini, yang pastinya meningkatkan kebutuhan akan sebuah perpoma yang tinggi terhadap kinerja jaringan komunikasi. Dan tercipta suatu pelayanan prima terhadap (tamu Hotel). ”Evaluasi Sistem Jaringan Komunikasi Pada Industiri Perhotelan”.
Besar harapan penulis agar Proposal ini dapat disetujui menjadi Laporan Tugas AKhir, agar puulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktu. Sebelum dan sesudahnya penulis ucapkan banyak terima kasih.



Semarang, April 2010
Pemohon,






Muhamad Agus Nurta
NIM : 4.31.06.0.16




DAFTAR PUSTAKA


ASHRAE. 1986. Hand Book and Fundamental. New York : ASHRAE.
Bambang, Erawan, Drs. 1987. Elektronika Dasar. Bandung : Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi.
Dinas Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indnesia. Jakarta : Balai Pustaka).
Fachrurozi, Msc. 2000. Rangkaian dan Jarinagn Komunikasi. Jakarta : Erlangga.
Gatmyr, S. 2002. Manual on Communication System. London : Cassell Ltd.
Harahap, Filino, William C. Reynold. Henry C. Perkins. 1982. Termodinamika Teknik. Jakarta : PT. Erlangga.
Ian R. Sinclair. 1980. Elektronics For The Service Engineer. Oxford : Technical Press.
Pakpahan, S. 1987. Teori dan Penerapan Kontrol Otomatik. Ciracas, Jakarta : PT. Erlangga.
Sumadi, Suryabrata. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Syarifuddin, 2008. Dasar Teknik Jaringan Komunikasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar