Rabu, 18 November 2009

perlengkapan gedung

Perkuliahan (tatap muka) (sipil) XIV (terakhir)

Pokok Bahasan:
Perlengkapan Gedung atau ME

Sub. Pokok Bahasan:
Listrik
Penangkal petir
Pompa air
Alat komunikasi & AC
Alat pemadam kebakaran

- Pada bangunan bertingkat, aktifitas penghuni sangat tergantung dengan fasilitas gedungnya, jadi sebuah bangunan bertingkat yang sudah jadi struktur rangkanya belum dapat dikatakan telah berfungsi dengan layak.
Sebagai contoh: penghuni dilantai atas yang membutuhkan air untuk mandi akan sangat repot bila harus membawa air dari bawah ke atas. Untuk memenuhi kebutuhan ini, sebuah bangunan gedung masih membutuhkan pekerjaan pelengkap yang termasuk pekerjaan : listrik dan mesin.
Pekerjaan listrik dan mesin sekarang ini merupakan salah satu kebutuhan pokok bila orang mendirikan bangunan, makin maju suatu masyarakat dalam taraf hidupnya, makin banyak mereka menggantungkan aktifitasnya didalam rumah kepada listrik dan mesin.
Beberapa pekerjaan listirk dan mesin yang cukup vital akan diuraikan berikut ini;
Listrik;
Fungsi utama listrik adalah untuk penerangan di dalam rumah. Fungsi lainnya antara lain; untuk memberi nyawa kepada alat – alat elektronik dan mesin agar dapat bekerja yang pada zaman modern ini sudah sangat mewarnai kehidupan manusia, baik di rumah maupun di kantor.
Sumber listrik umumnya diambil dari PLN, bila belum ada jaringan listrik di tempat itu dapat pula dipakai generator, yaitu alat pembangkit tenaga listrik yang digerakkan oleh mesin diesel.
Pekerjaan jaringan listrik di dalam rumah harus dilaksanakan oleh Perusahaan Instalatir yang telah diakui oleh PLN, hal ini dapat dimengerti karena pekerjaan listrik adalah sangat berbahaya bila ditangani oleh orang awam yang tidak mengerti stroom yang mematikan.
Pipa listrik dibawah plafon harus tertanam di dalam plesteran dinding (inbouw), sedang jaringan kabel diatas plafon harus dipasang rapi dengan kait – kait penguat, masing – masing kabel positip dan negatip harus dipasang sejajar dengan jarak 10 cm atau lebih.
Pada lantai beton yang bawahnya tidak ada plafon, pipa listrik harus ditanam dalam beton. Semua dipasang lengkap sebelum betonnya dicor, untuk memudahkan penarikan kabel listriknya nanti, didalam pipa diberi kawat dulu dan diperiksa benar – benar agar tidak ada adukan beton yang masuk kedalam pipa, pada sparing instalasinya ada T. doesnya.
Jenis – jenis kabel listrik yang biasa digunakan merk: Supreme; Trance; Kabelindo dan Eterna atau kabel metal lainnya.



















Simbol dan notasi;

KWH : Meter PLN (t=185 cm)


PP : Panel Penerangan (t=170 cm)


40 W : Titik lampu TL/ armature


40 W : Titik lampu pijar


25 W : Titik lampu downlight



40 W : Titik lampu baret


40 W : Lampu taman


100W : Stop kontak (t= 40 cm)


10 A : Saklar tunggal (t=150 cm)



10 A : Saklar ganda (t=150 cm)


Penangkal petir;
Sebuah benda yang menjorok tinggi disbanding benda – benda disekitarnya, akan lebih besar kemungkinan disambar petir, demikian pula pada bangunan bertingkat.
Untuk melindungi bangunan dan penghuninya dari sambaran petir, maka pada bangunan bertingkat sangat perlu dipasang alat penagkal petir yang dipasang pada alat penagkal petir yang dipasang pada bagian atap yang tertinggi.
Pemasangan penagkal petir ini juga dilaksanakan oleh perusahaan instalatir listrik yang telah mendapat rekomendasi dari PLN.
Tiang penerima petir yang dipasang diatas atap harus dihubungakan ke tanah oleh kabel yang ditanam sampai mencapai air tanah terendah. Setinggi 2 meter diatas permukaan tanah, kabel ini harus dibungkus dengan pipa untuk mencegah penyebaran aliran petir yang dapat membahayakan orang yang lewat didekatnya.
Ada dua jenis penagkal petir yang ada dipasaran, yaitu;
a). Alat penangkal petir biasa,dapat dikerjakan oleh instalatir pada umumnya. Bersifat hanya menerima bila ada petir yang menghampiri gedung tersebut.
b). Alat penagkal petir radioaktif, untuk pemasangannya harus ada rekomendasi dari Batan ( Badan Atom Nasional). Bersifat menagkap bila ada petir disekitar gedung tersebut, dalam radius tertentu.
Pompa air;
Pompa air adalah alat untuk menaikkan air ke atas atau ke bak penampungan yang dipasang lebih tinggi dari ketinggian yang dipasang lebih tinggi dari ketinggian lantai tingkat, agar air nantinya dapat mengalir ke semua lantai tingkat.
Pompa umumnya mempunyai daya dorong lebih besar dibandingkan daya hisapnya, oleh karena itu pompa lebih banyak dipasang didekat permukaan air dari sumber yang akan diambil.
Setiap pompa mempunyai spesifikasi dan kekuatan yang berbeda. Untuk memilih pompa, harus diukur lebih dahulu kedalaman air yang akan dihisap dan ketinggian bak penampungan yang akan disuplai.
Pipa antara sumber air dan pompa tidak boleh bocor, karena bila ada udara yang terhisap oleh pompa, maka air tidak dapat mengalir ke atas. Diameter pipa juga ditentukan oleh spesifikasi pompanya.
Pompa dapat bekerja dengan diberi aliran listrik, bila ditempat itu tidak ada listrik dapat dipilih pompa yang dapat digerakkan dengan tenaga manusia. Pompa ini jelas tidak efisien dan sangat memboroskan tenaga, sebaiknya digunakan dalam keadaan darurat saja bila aliran listrik mati.
Alat komunikasi dan AC;
Pelengkap gedung lain yang dapat menunjang aktifitas penghuni, antara lain; telepon atau intercom, yaitu alat komunikasi antara ruang didalam gedung maupun komunikasi dengan pihak diluar gedung. Alat ini sangat membantu dalam efisiensi kerja, menghemat waktu dan tenaga untuk berjalan kesana kemari.
Air Conditioner yaitu alat untuk menyejukkan dan memberikan udara segar didalam ruangan, maksudnya agar penghuni merasa betah dan tidak cepat lesu atau letih dalam bekerja.
Untuk memasang Air Conditioner (AC) perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut;
a)Harus dicegah sebanyak mungkin masuknya sinar matahari kedalam ruangan, misalnya menggunakan tirai penahan matahari (sunscreen) atau kaca riben.
b)Plafon dibuat cukup rendah, agar volume ruang yang didinginkan tidak terlalu besar.
c)Dalam ruangan sebaiknya menggunakan bahan – bahan interior yang dapat menyimpan dingin dalam bentuk lama.
d)Untuk menjaga kesejukan dan kesegaran udara dalam ruang, disarankan tidak merokok atau membuat asap, debu didalam ruangan ber AC.
e)Ruangan berAC harus selalu dalam keadaan tertutup untuk menjaga kondisi kesegaran dan kesejukan udara dalam ruang selalu kontinyu dan stabil temperaturnya.
AC dapat dipasang secara ;sentral AC dan local AC. Sentral AC hanya dibutuhkan satu unit mesin pendingin untuk mensuplai hawa dingin keseluruh ruangan local AC hanya dipakai dan dipasang pada tiap ruangan, ini lebih hemat pemakaian tenaga istrik.
Alat pemadam kebakaran;
Pada bangunan tingkat, alat padam kebakaran mutlak harus diberi, karena terjadinya kebakaran sangat sulit diduga kapan datangnya dan bagaimana proses terjadinya, terutama bila kebakaran terjadi di lantai bawah, maka penghuni di lantai atas akan sangat sulit menyelamatkan diri.
Alat padam kebakaran merupakan pertolongan pertama bila didalam rumah terjadi kebakaran, api yang masih kecil lebih mudah dan cepat dipadamkan. Bila ingin yang praktis dapat dipilih “Fire Extinguisher” yaitu tabung yang berisi gas CO2, yang sangat mudah pemakaiannya. Tabung ini dapat dipasang pada lorong ruang tangga atau pada sudut – sudut ruangan.
Pada bangunan bertingkat rendah (4 lantai atau kurang), persyaratan alat padam kebakaran yang dianjurkan adalah “sprinkler”, yaitu alat padam dengan semprotan air yang dipasang pada plafon.
Untuk bangunan umum, sebaiknya juga harus dipasang “Fire Hydrant”, yaitu pipa yang dapat menyemprotkan air bertekanan. Panjang slang pipa harus dapat mencapai ke sudut ruangan yang terjauh. Bak air untuk “Fire Hydrant” harus dibuat terpisah dengan bak air untuk kebutuhan hidup penghuni, agar tidak terjadi bila ada kebakaran ternyata bak airnya kosong karena sudah terpakai.
Pada ruang – ruang yang sangat peka atau mudah terjadi kebakaran, dapat dipasang “Fire Alarm”, yaitu alat yang dapat memberi tanda – tanda (sirine) bila terjadi kebakaran, sehingga dengan cepat kebakaran dapat diatasi.
Ditinjau dari keamanan gedung dan penghuninya, maka fasilitas keamanan terhadap bahaya kebakaran merupakan factor yang harus diutamakan dan harus ada disetiap bangunan bertingkat. Berikut diberikan beberapa pengetahuan praktis usaha mencegah kebakaran dan cara memadamkan api didalam gedung.
1.Setiap bangunan bertingkat perlu direncanakan aman terhadap bahaya kebakaran. Sistim pengamanan didalam gedung dapat berupa;
a)Alarm tanda kebakaran, jenisnya: Smoke detector (peka terhadap asap), heat detector (peka terhadap temperature tinggi). Bila ada kebakaran, detector ini akan bekerja dan mengeluarkan bunyi sirine sebagai tanda bahaya.
b)Alat padam api ringan (PAR, Fire Extinguisher) berupa tabung berisi bahan CO2 atau bahan lain yang dapat memadamkan api, efektif untuk memadamkan api yang masih kecil.
c)Alat padam api semprot (sprinkler): di[pasang pada plafon atau dinding bangunan, dapat menyemprotkan air bertekanan tinggi, efektif untuk memadamkan api yang sudah besar.
2.Gunakan bahan – bahan bangunan yang tidak terbakar sebagai struktur utama bangunan, missal: beton bertulang, terutama untuk bangunan umum atau yang dihuni orang banyak. Pada setiap tangga usahakan adanya pintu tahan api sebagai lorong penyelamat bila terjadi kebakaran ditingkat bawah.
3.Bangunan yang panjang sebaiknya diatasi dengan tembok gunung – gunung (sopi – sopi) sebagai pencegah merambatnya api keruangan yang lain.

Beberapa alat pengaman kebakaran dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

SIMBOL KOMPONEN SISTEM DETEKSI DAN ALARM KEBAKARAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar