Sabtu, 14 November 2009

TUGAS
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

SPESIFIKASI PERALATAN FIRE ALARM














Oleh :
NAMA : Afriyansya
NIM : 4.31.06.0.02



KONSENTRASI HOTEL ENGINEERING
PRODI PERAWATAN GEDUNG BERTINGKAT
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN 2009

FIRE ALARM PROTECTION
Fire alarm protection (alarm kebakaran) merupakan salah satu alat pemadam kebakaran yang akan berbunyi ketika terjadi kebakaran. Semua komponen dari alarm kebakaran harus diperiksa secara teratur untuk memastikan bahwa peralatan tersebut bekerja dengan baik. Bagian-bagian yang terdapat pada alarm kebakaran, antara lain :
1) Pendeteksi (Detektor)
2) Bel dan suara/sirine
3) Lampu tanda (healthy indicator and fire indicator)
4) Sinyal pengendali (remote signalling)
5) Tombol reset
6) Name plate berisi spesifikasi dari alarm kebakaran tersebut.

Beberapa jenis alarm kebakaran yang sering digunakan adalah :

1) Rotary Hand Bell
Jenis alarm ini ideal digunakan di lokasi untuk kemah, taman kota, dan kawasan penumpukan barang di luar ruangan. Jika terjadi kebakaran maka kaca penutup tombol alarm harus dipecah dan sirine tanda kebakaran akan berbunyi.
















Gambar 1. Rotary Hand Bell

Tabel 2. Spesifikasi Rotary Hand Bell















2) Smoke detectors
Jenis alarm ini lebih tahan lama dibanding alat lain. Kekuatan suara hingga 85db, mampu bertahan hingga 2 tahun, dengan supply baterei sekitar 9 volt. Detektor asap memiliki dua sensor yang berbeda. Pertama yang berhubungan dengan mata detektor, dan yang kedua melalui ionisasi. Adanya asap akan dideteksi melalui mata detektor menggunakan inframerah untuk mendeteksi partikel unsur/butir di dalam atmospir, sedangkan ionisasi detektor menggunakan komponen elektrik untuk menentukan kehadiran asap.












Gambar 2. Smoke Detector





Tabel 3. Spesifikasi Smoke Detector














3) Stand Alone Alarm
Kekuatan suara hingga 105 db dan dilengkapi strobe biru ekstra terang [cahaya/ ringan]. Biaya lebih rendah. Stand Alone Alarm ini ideal digunakan untuk tempat kerja dan gudang terisolasi.







Gambar 3. Stand Alone Alarm
Tabel 4. Spesifikasi Stand Alone Alarm


























Penggunaan alarm kebakaran biasanya disesuaikan dengan jenis ruangan dan fungsi ruangan yang akan diamankan dari bahaya kebakaran. Pada tabel 5 ditentukan jenis detektor yang sesuaikan dengan fungsi ruangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar